Senin, 13 Oktober 2008

Pernak-pernik Organisasi

MENJAGA / MEMELIHARA ORGANISASI TETAP “SEHAT”
1. Organisasi harus digerakkan.
2. Pendiri dan para pemimpinnya harus meniupkan ruh kehidupan dari hari kehari.
3. Ia harus diberi visi keputusan-keputusan strategis, merekrut dan melatih kembali anggota-anggotanya agar fit dengan kebutuhan-kebutuhan baru.
4. Semua orang yang bekerja harus bisa memimpin, dan yang memimpin harus bisa bekerja.
5. Me – Re-Code molekul-molekul itu dan membentuk kembali DNA individu-individu pembentuk Organisasi.

TINGKATAN MATA DALAM MELIHAT PERUBAHAN
1. Mata orang lama: mata persepsi, “melihat yang kasat mata” here and now (yang telihat di sini, sekarang). Terbelenggu oleh tradisi.
2. Mata analis : Mata duga-duga, “Melihat dengan berbagai pertimbangan”. Segala sesuatu bisa terjadi, ada keragu-raguan, tak dijalankan sendiri, bicara mudah. Terbelenggu dengan kemungkinan-kemungkinan/skenario-skenario (probability).
3. Mata Wirausaha : Mata Visi. “Melihat masa depan sesuatu yang bisa menjadi kenyataan”.The beauty of tomorrow.Segala sesuatu mungkin (The are of possibility)

5 HAL DALAM MELAKUKAN PERUBAHAN (Rhenald Kasali,2007,18)
1. Visi tentang arah masa depan.
2. Ketrampilan (skills), melakukan tuntutan baru.
3. Insentif yang memadai.
4. Sumber daya (resources) yang memudahkan gerak dan pertumbuhan.
4. Rencana tindak (action plan), spesifik, terencana, tertulis dan dapat dimengerti oleh semua pelaku yang terlibat.

Minggu, 12 Oktober 2008

Analisis SWOT

SWOT merupakan aktornim dari strength (kekuatan), weakness (kelemahan) internal dari suatu organisasi / perusahaan serta opportunities (peluang) dan threat (ancaman) lingkungan yang dihadapinya. Menurut J.P.G Sianipar & Endang ( 2003 : 23) Analisis SWOT adalah suatu proses merinci keadaan lingkungan internal dan eksternal guna mengatahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan organisasi ke dalam kategori strength, weaknesses opportunities, theats, sebagai dasar untuk menentukan tujuan, sasaran dan strategi mencapainya, sehingga organisasi memiliki keunggulan meraih masa depan yang lebih baik.
Analisis SWOT merupakan teknik historis yang terkenal dimana para Manajer menciptakan gambaran umum secara cepat mengenai situasi strategis perusahaan. Analisis SWOT didasarkan pada asumsi bahwa strategi yang efektif diturunkan dari kesesuaian yang baik antara sumber daya internal perusahaan ( kekuatan dan kelemahan) dengan situasi eksternalnya (peluang dan ancaman). Kesesuaian yang baik akan memaksimalkan kekuatan dan peluang perusahaan dan meminimalkan kelemahan dan ancaman.
Dengan analisis lingkungan internal dan eksternal diharapkan dapat memberikan informasi gambaran kemampuan organisasi dan posisi kekuatan organisasi serta faktor kunci keberhasilan atau faktor strategis dalam mencapai visi dan misi organisasi. Informasi hasil analisis SWOT dimanfaatkan sebagai umpan balik dalam penajaman rumusan misi dan dasar perumusan tujuan yang rasional serta acuan dalam menyusun strategi dan rencana kegiatan yang dilakukan.
Penggunaan analisis SWOT dalam mewujudkan visi dan misi organisasi dilandasi beberapa konsepsi pemikiran sebagai berikut :
- Siapa mengetahui keadaan medan kekuatan dan peluang yang dapat dimanfaatkan serta kelemahan diri sendiri dan ancaman, akan memenangkan perjuangan.
- Siapa yang dapat memadukan atau menciptakan interaksi antara streangth (kekuatan), dengan Opportunities (peluang) dan meminimalkan kelemahan serta ancaman, aman memiliki kunggulan meraih sukses yang lebih besar.
Peluang (opportunity ) merupakan situasi utama yang menguntungkan dalam lingkungan suatu perusahaan. Ancaman (threat) adalah situasi utama yang tidak menguntungkan dalam lingkungan Perusahaan. Ancaman merupakan penghalang utama bagi perusahaan dalam mencapai posisi saat ini atau yang diinginkan. Kekuatan (strength) merupakan sumber daya atau kapabilitas yang dikendalikan oleh atau tersedia bagi suatu perusahaan yang membuat perusahaan relatif lebih unggul dibandingkan pesaingnya dalam memenuhi kebutuhan pelanggan yang dilayaninya. Dan Kelemahan (Weakness) merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam satu atau lebih sumber daya atau kapabilitas suatu perusahaan relatif terhadap pesaingnya, yang menjadi hambatan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan secara efektif.
Proses manajemen strategi menurut David & Thomas (2003:9) meliputi empat elemen dasar (1) penguatan lingkungan, (2) perumusan strategi, (3) implementasi strategi dan (4) evaluasi dan pengendalian. Manajemen mengamati lingkungan eksternal untuk melihat kesempatan dan ancaman dan mengamati lingkungan internal untuk melihat kekuatan dan kelemahan. Faktor-faktor yang paling penting untuk masa depan perusahaan / organisasi disebut dengan faktor-faktor strategis dan diringkas dengan singkatan S.W.O.T, yang berarti stengths (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunities (kesempatan , dan Threats (ancaman). Setelah mengidentifikasi faktor-faktor strategis, manajemen mengevaluasi interaksinya dan menentukan misi perusahaan yang sesuai. Langkah pertama dalam merumuskan startegi adalah pernyataan misi, yang berperan penting dalam menentukan tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Perusahaan / organisasi mengimplementasikan strategi dan kebijakan tersebut melalui program, anggaran dan prosedur. Akhirnya, evaluasi kinerja dan umpan balik untuk memastikan tepatnya pengendalian aktivitas perusahaan.
Untuk memudahkan pelaksanaan analisis SWOT perlu disusun suatu kerangka analisis SWOT sebagai berikut :
1. Identifikasi faktor-faktor keberhasilan misi
2. Penilaian faktor-faktor keberhasilan
3. Faktor kunci keberhasilan dan peta posisi kekuatan
4. Menentukan sasaran dan kebijkan
5. Rencana pelaksanaan kebijakanMonitoring, evaluasi dan laporan.

Teknik Analisis manajemen

Beragam cara, metode , pendekatan atau strategi dalam melakukan analisis manajemen yang dilakukan dalam proses pengambilan keputusan manajemen. Cara atau strategi manajemen tersebut menurut Sianifar dan Endang ( 2003 : 16-21) dapat dikelompokkan dalam beberapa kategori, sebagai berikut :
1. Analisis Manajemen secara parsial versus analisis manajamen secara komprehensif.
Analisis manajemen secara parsial adalah analisis manajemen dari aspek tertentu, misalnya dalam melakukan upaya peningkatan produktivitas dilakukan :
- Analisis perilaku indipidu.
- Analisis perilaku indipidu dalam kelompok.
- Analisis sistim teknologi.
- Analisis pengambilan keputusan
- Analisis statistika dan matematis.
- Analisis situasional.
Analisis manajemen secara komprehensif adalah analisis terhadap seluruh aspek yang mempengaruhi keberhasilan organisasi meraih masa depan yang lebih baik atau misi yang akan dijalankan. Untuk dapat menjabarkan misi ke dalam tujuan yang rasional hendaknya berdasarkan fakta kemampuan riil organisasi yaitu strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan) serta opportunities (kesempatan) atau peluang dan threats (ancaman). Informasi mengenai kemampuan organisasi itu ddiperoleh melalui analisis keadaan lingkungan internal dan eksternal.
2. Analisis manajemen secara konvensional versus analisis manajemen ilmiah.
John Robert Breishline, mengelompokkan pengambilan keputusan berdasarkan pendekatan analisis manajemen konvensional dan analisis manajemen ilmiah. Pendekatan analisis manajemen konvensional atau tradisional adalah berdasarkan kebiasaan atau pengalaman masa lalu atau intuisi yang dilandasi naluri, ilham. Hasil survei membuktikan hampir sepertiga manajemen dan pegawai mengambil keputusan secara intuitif atau suara hati Robin Stephen P & P Culter (1999), dalam Sianipar & Entang (2003 : 17). Analisis manajemen Ilmiah mengandalkan fakta dan data yang dianalisis secara stattistika, matematis dan prinsip-prinsip ekonomis.
3. Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif.
Analisis dengan pendekatan kuantitatif adalah suatu cara analisis berdasarkan fakta dan data yang aktual. Hasil analisis kuantitatif lebih akurat, memerlukan sejumlah alat analisis statistik dan matamatis tetapi banyak pegawai yang kurang akrap dengan analisis terapan statistika, matematis. Pendekatan analisis kualitatif dilakukan kalau fakta-fakta yang teridentifikasi tidak didukung dengan data-data yang akurat dan lengkap. Untuk mendapatkan hasil analisis yang lebih akurat analisis kualitatif dapat dikuantfikasi berdasarkan skala nilai.Akhir dari suatu analisis adalah penyajian beberapa alternatif dan pengambilan keputusan atau pemilihan alternatif terbaik atau paling menguntungkan dan resiko yang paling kecil. Dengan analisis manjemen ilmiah yang komprehensif yang didukung dengan alat-alat analisis yang tepat, keputusan yang diambil menjadi lebih signifikan, ketidakpastian dan tingkat kegagalan semakin kecil.

Pembangunan Ekonomi Dan pembangunan Daerah

PEMBANGUNAN EKONOMI DAN PEMBANGUNAN DAERAH


A. latar Belakang.

Pada awalnya pembangunan ekonomi hanya berbicara masalah pertumbuhan dan peningkatan pendapatan suatu bangsa atau negara, dengan bermuara pada peningkatan kesejahteraan. Kemudian pembicaraan masalah pembangunan ekonomi kearah penanggulangan kemiskinan masyarakat. Artinya bahwa pembicaraan pembangunan ekonomi identik dengan perkembangan dan pertumbuhan ekonomi di negara berkembang. Kemiskinan masyarakat yang mayoritas terdapat di negara-negara seperti Asia, Afrika dan Amerika Latin.
Pembangunan ekonomi yang diarahkan kepada penangulangan kemiskianan sebenarnya kurang begitu tepat. Kemiskinan suatu bangsa atau suatu negara mempunyai latar belakang yang berbada, dengan demikian perlu adanya pemilahan dan pendefinisian tentang “miskin”. Kejelasan konsep kemiskinan akan memudahkan dalam menanggulamngi dan cara pengentasannya. Sebagai contoh ada sebagian orang memilih hidup miskin-biasanya kesederhanaan bukannya kemiskinan yang suka rela. Ada juga suatu paham atau ajaran agama “menganjurkan hidup sederhana” bagi masyarakat yang taat dan tidak mendalami makna kata sederhana, mereka akan memilih hidup miskin, karena harta yang ada sekarang ini pada akhir hayat nanti akan dipertanggung-jawabkan kepada ya Maha Kuasa (Allah). Dan ada juga yang mengatakan bahwa hidup ini akan bahagia jika telah terpenuhi keperluan hidup secara “normal”. Hidup yang normal itu adalah; terpenuhi kenikmatan hidup seperti, gizi makanan, pendidikan dasar, terpenuhi keperluan-keperluan dasar manusia (papan, pakaian dan makanan)
Telaah pembangunan ekonomi ini tentu tidak sesederhana apa yang diungkapkan di atas. Tentu telaah pembangunan mencakup segala aspek kehidupan manusia (multidemisional) ada beberapa pertanyaan yang harus dijawab dalam kajian atau telaah pembangunan ekonomi yaitu;

Mengapa perlu mempelajari pembangunan ekonomi? Pertama, berhubungan dengan masalah Moral dan Etika. Diyakini bahwa mempelajari pembangunan ekonomi bertolak dari rasa ingin mendistribusi pendapatan di dunia secara adil. Dan para ahli ekonomi berpikir bahwa adil mempelajari subyek tersebut secara definsif, untuk mempelajari lebih banyak tentang pembelaan terhadap kedudukan di mana para ahli itu ditentang.
Masalah keadilan sering muncul dari kesadaran bahwa keadaan lingkungan kelahiranlah (lokal) yang menentukan nasib seseorang, atau di mana rantau di tuju akan memberikan rasa keadilan dalam berusaha dan mengembangkan diri. Ilmu ekonomi sebagai pengetahuan sosial tak dapat memerplihatkan apa yang adil dan apa yang tidak adil, tanpa menimbulkan salah paham. Namun ilmu ekonomi dapat menunjukkan alternatif, menilai ongkos (biaya) atas setiap tindakan yang dilakukan. Ilmu ekonomi juga memberikan dasar sistematis untuk perbandingan di antara sistem ekonomi dan alternatif kebijakan yang mungkin dapat dilaksanakan atau tidak dapat dilaksanakan. Alfred Marshall, pakar ekonomi menulis tentang analisis mikroekonomi (tentang sistem ekonomi dan alternatif kebijakan) pada abad sembilan belas “… kini pada akhirnya kita dapat bertanya dengan serius apakah seharusnya ada apa yang disebut “rendah”, yaitu apakah perlu ada sejumlah besar orang yang ditekdirkan dari kelahiran mereka untuk bekerja keras memberikan pada yang lainnya beberapa keperluan hidup yang sopan dan berbudaya, sementara mereka sendiri tenggelam dalam kemiskinan mereka dan bekerja keras untuk memperoleh bagiannya atau haknya di dalam kehidupan itu…”. (1948; 3).
Kedua Kepentingan Negara. Pengertian pembangunan ekonomi merupakan kepentingan beberapa negara kaya.Hubungan internasional, kepentingan geopolitik, keamanan nasional, kekuatan militer, masalah strategis – semuanya ternya krusial bagi pembangunan ekonomi tiga perempat rakyat dunia ini. Kemakmuran beberapa negara tergantung pada perkembangan di negara-negara miskin. Dalam jangka pendek terhentinya ekspor minyak atau meneral strategis yang terpusat di beberapa negara berkembang tentu saja dapat menyebabkan dislokasi ekonomi yang berat di negara-negara pengimport yang kaya atau yang miskin. Dalam jangka panjang pertumbuhan eksport negara-negara kaya dan miskin sama-sama membutuhkan pengembangan kapasitas ekspor yang lanjut di dunia yang terbelakang.
Ketiga Kepentingan Swasta. Pada tahap yang lebih rendah dari tingkat bangsa negara, kepentingan diri menggerakkan pelajaran pembangunan ekonomi. Beberapa orang yang mengerti keadaan ekonomi, keuangan dan kebudayaan dari beberapa negara miskin akan menjalankan berbagai kegiatan yang menghasilkan keuntungan dengan lebih efektif di negara-negara itu. Kariri dari ahli seperti itu akan menguntungkan, baik perusahaan bersangkutan milik negara atau milik asing, swasta atau yang disponsori negara.
Keempat Masalah lingkungan. Kecaman mengenai kestabilan ekosisten global – biofir bumi telah tumbuh karena meledaknya penduduk dunia, intensifikasi sumber daya, penyebaran industrialisasi dan pembatasan fisik terhadap lingkungan telah menjadi lebih nya. Ketergantungan manusia pada lingkungan di setiap negara telah menjadikan bahasan kondisi-kondisi ekonomi krusial untuk mencari perbaikan nasib mereka, produk antara perbaikan itu mungkin mempunyai pengaruh yang jauh lebih luas daripada disebuah negara atau daerah saja.


Kelima Rasa Ingin tahu intelektual. Akhirnya motif intelektual untuk belajar untuk memahami tingkah laku manusia di berbagai tempat budaya dan bangsa. Untuk beberapa orang dengan kecenderungan ilmiah, yang tidak berkepentingan misalnya terhadap etika pembangunan dunia, maka pembangunan ekonomi itu merupakan teka-teki intelektual yang rumit sama dengan setiap teka-teki di dunia ini. Bahakan pendapat persial terhadap jawaban teka-teki itu telah membawa pada penciptaan-penciptaan mereka tentang kepuasan intelektual yang berkualitas tinggi.

B. Prinsip-prinsisp Ekonomi Pembangunan.

Gerald Meier dari Stanford menyatakan bahwa para ahli ekonomi pembangunan harus beroperasi “jauh dari premis-premis ekonomi non klasik yang disederhanakan “. Ia merumuskan pernyataan bahwa pembangunan ekonomi bukanlah sebuah disiplin ilmu yang”bertautan atau koheren” atau “diisi sendiri”. Bahkan lebih kritis ia menyatakan bahwa para student atau mahasiswa pembangunan ekonomi adalah “ pelindung yang diingkari bagi sekumpulan prinsip umum”. Pernyataan ini menambah kecemasan dari mereka yang segan pada saat yang sama bahwa ia memperkuat sikap sebagian ahli ekonomi bahwa ekonomi pembangunan sedikit banyak aaadari sekededar sekumpulan generalisasi ad hoc (untuk tujuan ini) yang heterogen, praktis impresionistis, rasionalisasi ideologi yang tidak siustematis dan pendekatan yang tidak ilmiah terhadap beberapa masalah kemiskinan dunia ketiga (masaal).
Pembangunan ekonomi seperti tingkah laku ekonomi pada umumnya tentu saja tidaklah sesederhana maupun swasembada. Tetapi pembangunan ekonomi itu agak akuramng teratur sebagaimana yang terdapat pada disipilin ilmu ekonomi atau ilmu lainya. Jika pembangunan tidak mengikuti “premis-premis ekonomi neo klasik yang disederhanakan” memang kenyataan tidak, diketahui benar bahwa begitu juga tingkah laku ekonomi di negara-negara industri yang makmur. Oleh karena itu adalah menyesatkan simetri implisit di antara ekonomi pembangunan yang terpencar-pencar dan tidak disiplin itu dengan cabang ekonomi lain yang teratur dan rapi.


C. Pertumbuhan dan Pembangunan (Perbedaan pandangan dua konsep dilihat dari sudut teori-teori Pertumbuhan ekonomi)

“Pertumbuhan dan pembangunan”, kedua kata ini sering digunakan secara sinonim di dalam risalah ekonomi. Walaupun penggunaan ini hampir diterima, namun dapat membingungkan. Kedua istilah ini dapat mempunyai makna berbeda, implisit dalam penggunaan umum dan eksplisit dalam apa yang mengikutinya. Secara khusus pertumbuhan ekonomi berarti lebih banyak output. Pembangunan ekonomi menyatakan tidak hanya lebih banyak output tetapi juga lebih banyak macam output dari pada yang diproduksi sebelumnya. Di samping perobahan pengaturan teknis dan kelembagaan di mana keluaran tadi diproduksi dan distribusikan. Pertumbuhan ekonomi dapat melibatkan berbagai masukkan yang lebih besar menajdi keluaran yang lebih besar. Hal itu dapat dijadikan menghasilkan efisiensi yang lebih besar. Pembangunan ekonomi lebih dari sampai mencakup perobahan komposisi keluaran dan besar relatif sumbangan berbagai masukkan terhadap proses produksi. Contoh menurut analogi, seseorang tertarik pada perbedaan antara “ pertumbuhan” dengan pembangunan” manusia. Pertumbuhan meliputi perobahan keseluruhan anggota seperti tinggi dan berat badan, sedangkan pembangunan meliputi perobahan kapasitas fungsional-koordinasi fisik, kapasitas belajar atau kemampuan untuyk menyesuaikan dengan keadaan yang berobah.
Pada tahap awal, setiap ekonomi yang tumbuh amungkin tampak berkembang. Tetapi p[erkecualian ini menarik, Robert Clover menamakan telaahnya mengenai ekonomi Liberia sebagai pertumbuhan tanpa pembangunan. Hasil telaahnya menjelaskan tentang naiknya dengan cepat ekspor komoditi primer Liberia dan kekayaan yang utama dimiliki oleh perusahaan-perusahaan asing, dan berlanjut dengan mencatat tidak adanya perobahan –perobahan perusahaan struktural untuk mengiduksi pertumbuhan komplementer di dalam beberapa sektor ekonomi lainnya dan perobahan kelembagaan untuk membagi keuntungan pendapatan riil di antara semua sektor kependudukan. Sebaliknya lebih sulit untuk membayangkan proses kelangsungan pembangunan tanpa pertumbuhan ekonomi. Perobahan di dalam fungsi otomatis berarti perobahan ukuaran. Tetapi sebelum suatu ekonomi dapat memproduksi lebih banyak dari keperluan pokokny, maka tidak mungkin ada perobahan dalam komposisi keluaran mendadak adanya perkembangan. Dengan kata lain, walaupun dapat dikakatakan bahwa apertumbuhan tanpa pembangunan, namun proses pembangunan hampir pasti sedikit atau banyak tergantung pada pertumbuhan ekonomi.
Teori pertumbuhan ekonomi dapat dibuat perbedaan yang sama antara pertumbuhan dan pembangunan. Teori pertumbuhan ekonomi bersifat umum, biasanya hanya membicarakan satu atau dua jenis keluaran dan sejumlah masukkan yang terbatas.